BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 31 Maret 2010

Musik rakyat/musik tradisional


Musik Erhu Bangkit dari Ketertindasan


Seandainya roh kebudayaan Indonesia memperlihatkan lapis-lapis kesenian rakyat yang mewakili seluruh etnik penghuni bumi pertiwi ini, di salah satu lapis pasti akan tampak khazanah kesenian yang mewakili etnik Cina atau Tionghoa. Namun, barangkali kekayaan karya seni masyarakat keturunan Cina yang bernapaskan tradisi negeri leluhur itu, sejauh ini masih belum dianggap sebagai kesenian rakyat sebagaimana karya seni masyarakat etnik lain.

Karya seni etnik Cina di Indonesia yang juga dikenal sebagai kesenian Mandarin, secara formal memang belum pernah mendapat pengakuan sebagai kesenian rakyat. Meskipun demikian, bersamaan dengan menggeloranya gerakan reformasi yang ditandai dengan iklim kebebasan, masyarakat Cina yang termasuk bagian dari rakyat Indonesia memperoleh hak kebebasan yang sama dalam mengekspresikan karya seninya. Salah satu karya seni musik Mandarin yang berkembang secara lestari di Solo, adalah musik Erhu yang dengan setia ditekuni dan dipelihara musisi Budi Kristianto Tandiyo.

Seni musik Erhu adalah kesenian yang memanfaatkan instrumen musik gesek rebab Cina, tidak berbeda dengan rebab dalam seni karawitan Jawa atau biola yang digesek dalam posisi berdiri. Musik Erhu, menurut Budi, di negeri asalnya daratan Tiongkok lebih banyak digunakan untuk mengiringi pementasan wayang Potehi. Irama alat musik Erhu yang konon dikembangkan seseorang bernama Sin Chiang yang meniru dari perangkat bunyi-bunyian dari “jantung Asia” Mongolia itu, di masa lalu juga banyak terdengar di kelenteng-kelenteng tempat wayang Potehi dipentaskan.

Universalitas seni musik Erhu yang diadaptasikan ke bumi nusantara, ternyata tidak menjadikan irama dari efek getar dawainya asing di telinga masyarakat Indonesia. Instrumen musik Erhu yang biasanya hanya untuk mengiringi adegan-adegan wayang Potehi dengan irama monotonis, di tangan musisi Budi menjadi sangat kaya warna dan memenuhi citarasa siapa saja. Musisi peranakan Cina yang lahir dan dibesarkan di Kota Solo itu, begitu piawai mengaransir lagu-lagu dengan iringan gesekan musik Erhu yang akrab dengan semua lapisan pendengarnya. Seusai menggelar musik Erhu bersama dua puteri dan seorang saudara sepupunya dalam pentas budaya Mandarin, di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Mesen, Solo, baru-baru ini, Budi mengungkapkan, dia mengenal musik Erhu sejak usia 10 tahun. Musisi berusia 55 tahun tersebut, pada awalnya berguru menggesek instrumen musik rebab Cina itu kepada seorang pemain dan musisi pengiring wayang Potehi, almarhum Liem Tan Kwan.

Sepeninggal gurunya Liem Tan Kwan yang hanya sempat mengajarnya sekira dua tahun, Budi yang telah menguasai teknik memainkan instrumen musik Erhu, terpaksa beralih berlatih instrumen musik biola. Selama belajar biola itu, musisi yang sehari-hari sebagai pengusaha alat-alat berat itu melakukan eksplorasi memainkan instrumen musik Erhu menggunakan partitur seni musik modern. Hasilnya, getaran dawai instrumen musik Erhu dengan warna suaranya yang khas, mampu menghasilkan irama instrumentalia lagu-lagu apapun — selain lagu-lagu tradisional Cina juga lagu daerah, lagu berirama pop maupun lagu-lagu Barat — menurut kehendak musisinya.

Dalam pentas yang lalu, Budi dan kerabatnya menyajikan sederet lagu yang bercirikan citarasa berbeda-beda, seperti lagu Mandarin “Sie Yang Yang” yang melukiskan suasana perayaan di Tiongkok, lagu legendaris “Bengawan Solo”, lantunan lagu yang melukiskan semangat persatupaduan, termasuk lagu-lagu lain yang berirama Barat atau pop Indonesia dan lagu-lagu daerah. Dominasi irama instrumen musik Erhu yang dipadu dengan alat musik perkusi tradisional juga khas Cina yang disebut “yung gim”, serta dilengkapi instrumen electone organ, menjadikan seni musik Erhu semakin hidup dan kaya warna

Apabila kita mau mengakui secara jujur, yang namanya rakyat Indonesia sebenarnya bukan hanya mereka yang lahir sebagai suku Jawa, Sunda, Batak, Minang, Dayak, Bugis, dan suku-suku lain. Namun, etnis yang berasal dari Arab, India, dan sebagainya, termasuk etnis Cina yang lahir dan dibesarkan di Indonesia, adalah rakyat Indonesia. Dari sini barangkali bisa dipahami, bahwa seni musik Erhu maupun karya seni lain, seperti liong dan samsu yang dilestarikan masyarakat Cina di Indonesia, adalah juga kesenian rakyat yang tidak berbeda dengan kesenian rebana yang bernapaskan Timur Tengah atau orkes melayu yang mengadaptasi musik India.

Musisi Budi Kristianto Tandiyo yang menggeluti instrumen musik Erhu sejak bocah adalah salah seorang yang telah lama mengalami penindasan budaya akibat terkena peraturan yang melarang pelaksanaan tradisi budaya Cina. Kalau sekarang dia masih setia berkesenian musik Erhu — di samping sebagai musisi biola yang cukup andal — itu bukan disebabkan masih adanya ikatan batin dengan para leluhurnya, namun karena dia ingin melestarikan karya seni yang dipandangnya universal itu.

Selama dalam suasana penindasan budaya — setidaknya sepanjang pemerintah Orde Baru 32 tahun — Budi yang sempat memuseumkan instrumen Erhu di almarinya semakin tekun belajar menggesek biola. Sebagai musisi yang pada awalnya berlatih menggesek dawai rebab Cina yang disebut Erhu, menganggap bermain biola lebih mudah ketimbang memainkan instrumen Erhu.

“Kesulitan memainkan instrumen musik Erhu terletak pada teknik menekan dawai di tongkat nada. Berbeda dengan biola yang pada tongkatnya terdapat tuts pengatur nada, pada tongkat nada rebab Cina Erhu tidak ada tutsnya. Pengaturan nada pada Erhu lebih banyak menggunakan perasaan,” jelas Budi penuh semangat.

Tingkat kesulitan dalam memainkan rebab Cina itu, dianggap Budi sebagai sebuah keberuntungan yang memudahkan dia menguasai teknik permainan biola. Sebab dalam teknik bermain Erhu, para pemain bisa mengekspresikan berbagai warna suara, termasuk tiga macam nada vibratto, seperti untuk melukiskan suasana batin yang sedih, luapan emosi saat marah dan semacamnya. Kendati demikian, sebagai musisi yang sangat menguasai permainan biola, Budi tetap merasa instrumen musik biola lebih ekspresif karena alat musik dari Barat itu memiliki lebih banyak nada dengan tingkat presisi lebih baik dibanding Erhu.

Atmosfer kebebasan yang berhembus sejak Presiden Gus Dur berkuasa sampai masa kini, tidak pernah disia-siakan Budi Kristianto. Berbekal sebuah rebab Cina yang semula dia kandangkan di almari, yang kemudian ditambah dengan alat baru yang dia beli dari Tiongkok, dalam beberapa tahun terakhir Budi dengan semangat melatih anak-anaknya maupun beberapa orang yang berminat bermain musik Erhu. Dia terpaksa melakukan pelatihan sendiri sebab sisa-sisa pemain musik Erhu di Indonesia tinggal beberapa orang saja dan itu pun sudah berusia tua yang bermukim di berbagai tempat.

Hasil jerih payah musisi instrumen tradisional Cina itu kini mulai menampakkan hasil. Beberapa orang musisi binaannya kini bisa dikatakan sudah jadi dan terampil memainkan rebab Cina, yang berdasarkan sejarah berasal dari Mongolia dan dikembangkan bangsa Han di Tiongkok tersebut.

Kebangkitan seni musik tradisional Erhu kini memang belum populer. Menurut Budi, dia bersama kelompoknya belum banyak tampil di pentas-pentas berskala akbar. Dia menyebut, meskipun penampilan para pemusik Erhu kelompok Budi cukup memukau, selama ini mereka menyebut masih terbiasa main dari rumah ke rumah. Penampilan di pentas, katanya, masih bisa dihitung dengan jari, antara lain di auditorium Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dua kali, di “Jendela Budaya” Bandung dengan dukungan etnis Cina nonteknik lift sekali dan di beberapa tempat lain termasuk saat tampil sepentas dengan para pemusik dari RRC.

music pop


Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890

Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban.

Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).

[sunting] Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895

Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

Belakangan musik blues ini mempengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.

Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.

[sunting] Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920

Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.

[sunting] Musik Amerika Latin lahir sejak 1857

Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).

Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.

[sunting] Musik Country sejak 1920

Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.

Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.

musik rock


Rock and roll (sering ditulis sebagai rock 'n' roll) adalah genre musik yang berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and roll melahirkan berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock.
Ciri khas rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang hampir selalu diisi pukulan snare drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set. Perangkat kibor sering dimainkan sebagai alat musik tambahan. Bila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi disebut guitar lead, sedangkan gitar untuk memberi ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an, tapi digantikan perannya oleh gitar elektrik di pertengahan tahun 1950-an. Di akhir tahun 1940-an, bentuk awal rock and roll bahkan memakai piano sebagai instrumen melodi. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah musik boogie woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik berbagai kelompok big band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade 1940-an. Kepopuleran rock and roll secara massal dan mendunia ternyata menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintang-bintang di periode awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi. Elvis Presley, misalnya merupakan bintang rock and roll yang sukses sebagai bintang film dan televisi.
Istilah slang "rock and roll" sering dipakai orang berkulit hitam untuk menyebut "hubungan seks". Penyanyi wanita Trixie Smith pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" dalam lagu "My Baby Rocks Me With One Steady Roll" yang diedarkan tahun 1922.
Rock and roll mulai muncul sebagai gaya baru dalam bermusik di Amerika pada akhir tahun 1940-an sebagai percabangan musik country dan western produk budaya orang Amerika berkulit putih, dan musik rhythm and blues (R&B) yang merupakan produk budaya orang Afrika-Amerika. Unsur-unsur rock and roll sebenarnya sudah bisa didengar pada lagu-lagu country tahun 1930-an dan lagu-lagu blues dari tahun 1920-an. Walaupun demikian, genre musik yang baru ini tidak disebut "rock and roll" hingga di tahun 1950-an. Bentuk awal rock and roll adalah rockabilly yang memadukan unsur-unsur R&B, blues, jazz, dan dipengaruhi musik folk Appalachia serta musik gospel. Bila ditelusur lebih jauh lagi, cikal bakal musik rock and roll bisa ditemukan di daerah slum Five Points, kota New York pada pertengahan abad ke-19. Di daerah tersebut untuk pertama kalinya terjadi percampuran antara tari Afrika yang ritmis dengan musik Eropa, khususnya musik untuk tari rakyat jig asal Irlandia yang sangat melodius.
Penyanyi gospel berkulit hitam dari daerah Selatan Amerika Serikat menggunakan istilah "rocking" untuk menyebut sesuatu yang mirip dengan proses pengangkatan yang akan dialami orang yang percaya di akhir zaman. Istilah "rocking" pada akhir dekade 1940-an menjadi bermakna ganda, "menari" dan juga "seks", seperti pada lirik lagu "Good Rocking Tonight" yang dibawakan pemusik blues Roy Brown. Lagu seperti ini biasanya hanya diputar stasiun radio yang menyiarkan musik orang Afrika-Amerika dan jarang didengar kalangan orang berkulit putih.
Pada dekade 1920-an dan 1930-an, orang kulit putih di Amerika banyak menyenangi pemusik berkulit putih yang memainkan musik jazz and blues milik orang Afrika-Amerika. Musik yang sama namun bila dimainkan pemusik berkulit hitam justru sering tidak mendapat sambutan. Pemusik R&B berkulit hitam yang digemari orang berkulit putih cuma sedikit, di antaranya yang menonjol adalah Louis Jordan, Mills Brothers, dan The Ink Spots. Semasa lagu-lagu baru belum banyak diciptakan, lagu hit di awal era rock and roll banyak merupakan rekaman ulang dari lagu R&B atau blues yang sudah dikenal sebelumnya. Genre musik blues nantinya terus memberi inspirasi bagi para pemusik rock. Pemusik blues bergaya Delta blues seperti Robert Johnson dan Skip James menjadi inspirasi bagi pemusik rock Inggris The Yardbirds, Cream, dan Led Zeppelin.
Di tahun 1951, Alan Freed, seorang DJ di Cleveland, Ohio mulai memutar jenis musik yang diperkirakannya bisa disukai pendengar dari berbagai kalangan dan ras. Alan Freed disebut-sebut sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah "rock and roll" untuk musik R&B yang gembira dan energetik. Sewaktu bekerja sebagai DJ di stasiun radio WJW di Cleveland, Alan Freed mengadakan konser rock and roll yang pertama. Konser dilangsungkan 21 Maret 1952 dan diberi nama "The Moondog Coronation Ball". Acara dihadiri penonton yang sebagian besar orang Afrika-Amerika, tapi harus diakhiri sewaktu baru saja mulai karena penonton yang luar biasa padat. Setelah konser yang pertama sukses, Alan Freed terus mengadakan berbagai pertunjukan rock and roll yang banyak ditonton orang berkulit hitam dan berkulit putih. Pertunjukan seperti ini membantu penyebaran gaya musik Afrika-Amerika di berbagai kalangan.
Pengamat musik sering berdebat mengenai pemusik yang berhak dicatat sebagai pembuat rekaman rock and roll yang pertama. Sister Rosetta Tharpe sudah merekam musik yang penuh dengan teriakan dan hentakan di tahun 1930-an dan 1940-an. Gaya bermusiknya mirip dengan ciri khas rock and roll di pertengahan tahun 1950-an. Sister Rosetta sudah menduduki tangga lagu pop di tahun 1938 dengan lagu-lagu berirama gospel seperti "This Train" dan "Rock Me", serta dilanjutkan di tahun 1940-an dengan "Strange Things Happenin Every Day", "Up Above My Head", dan "Down By The Riverside". Pemusik lain yang menyanyikan lagu gospel/blues dengan iringan piano boogie adalah Big Joe Turner dengan "Roll 'em Pete". Lagu ini direkamnya di tahun 1939, tapi hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan gaya rock and roll tahun 1950-an. Artis yang merilis rekaman mirip rock and roll pada dekade 1940-an dan awal tahun 1950-an, di antaranya: Roy Brown ("Good Rocking Tonight", tahun 1947), Paul Bascomb ("Rock and Roll", 1947), Fats Domino ("The Fat Man," 1949), Big Joe Turner ("Honey, Hush", 1953, dan "Shake, Rattle and Roll", 1954), serta Les Paul and Mary Ford ("How High the Moon," 1951).
Artikel majalah Rolling Stone terbitan tahun 2004 menyatakan singel pertama Elvis Presley produksi Sun Records yang berjudul "That's All Right (Mama)" adalah rekaman rock and roll yang pertama.[1]. Sementara itu, lagu hit "Bo Diddley" dan "I'm A Man" oleh Bo Diddley dikatakan sebagai perintis beat baru yang menghentak, serta memperkenalkan cara bermain gitar yang unik dan menjadi inspirasi bagi pemusik lain.
Lagu "Rock Around the Clock" oleh Bill Haley adalah lagu rock and roll pertama yang menduduki puncak tangga lagu majalah Billboard untuk angka penjualan dan jumlah pemutaran lagu (airplay) di radio. Bill Haley membuka pintu bagi gelombang baru kebudayaan pop yang disebut rock and roll. Pemusik-pemusik lain yang menciptakan lagu hit di periode awal rock and roll adalah Chuck Berry, Little Richard, dan kelompok vokal bergaya doo-wop. Sementara itu, di dunia musik pop berjaya para penyanyi yang sudah menjadi bintang sejak dekade sebelumnya, misalnya Eddie Fisher, Perry Como, dan Patti Page. Di periode awal rock and roll, mereka mulai menemui kesulitan menempatkan lagu-lagu pop di tangga lagu akibat terhalang lagu rock and roll.
Musik rock and roll dan boogie woogie keduanya menggunakan satu bar (birama) delapan ketuk dan sama-sama memainkan progresi kord blues 12-bar. Walaupun demikian, rock and roll lebih menekankan pada backbeat dibandingkan boogie woogie. Little Richard memadukan piano boogie-woogie dengan backbeat yang berat dan menyanyikannya dengan suara berteriak akibat terpengaruh gaya menyanyi musik gospel. Pemusik seperti Ray Charles dan Smokey Robinson memuji gaya bernyanyi Little Richard yang dikatakannya membawa warna baru dalam musik. James Brown memuji Little Richard sebagai pemusik yang pertama kali memasukkan unsur musik funk ke dalam beat rock and roll. Elvis Presley turut menyebut Little Richard sebagai sumber inspirasi. Walaupun demikian, perpaduan unsur-unsur musik seperti yang dilakukan Little Richard bukan hal yang baru. Sebelum Little Richard, sudah banyak sekali pemusik yang melakukan hal yang sama, misalnya Esquerita, Cecil Gant, Amos Milburn, Piano Red, dan Harry Gibson. Gaya liar Little Richard dalam berteriak dan menyerukan "wuuu wuuu," sebenarnya sudah digunakan Marion Williams dan banyak lagi penyanyi gospel wanita di tahun 1940-an. Roy Brown juga sudah meneriakan "yoooooww" jauh sebelum Richard melakukannya dalam lagu "Ain't No Rockin no More".

musik kelasik


Di Geoge Baptist Medical Centre di Atlanta, telah dibuktikan, berdasarkan penilitian mereka, bahwa bayi - bayi yg lahir premature akan mengalami peningkatan berat badan yg jauh lebih cepat, apabila didalam kamar perawatannya diperdengarkan musik yg lembut ( digabung dgn suara rahim) setiap hari minimal antara 30 sampai 60 menit. Hal ini dapat mengakibatkan masa rawat bayi2 premature ini menjadi lebih cepat antara satu sampai dua minggu, karena pertumbuhannya menjadi lebih cepat dan sehat.

Perlu diketahui bahwa suara ibu dan musik klasik dapat mengatur cepat atau lambatnya denyut jantung janin dan bayi, serta merangsang penambahan berat badan bayi. Bayi2 yg mendapat terapi musik, ternyata perkembangan fisiknya lebih cepat dibanding mereka yg tidak diberi musik. Selain dari itu daya tahan mereka terhadap penyakitpun, ada jauh lebih besar daripada yg dimiliki oleh bayi2 yg tidak pernah diperdengarkan musik sama sekali.

Otak manusia terdiri dari dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja untuk fungsi logika, sequence, analisa , sedangkan otak kanan bekerja untuk tugas visual, ruang (geometric), creativity , mood, emotion , dll. Musik yg bagus akan menghasilkan ‘mood’ dan emosi yg bagus. Karena dia dapat dianalisa secara matematis, dan logic , maka manusia dapat mengembangkan musik itu lebih baik: creativity! Agar manusia mendapatkan ‘harmony’, maka kedua belah otak harus difungsikan.

Setiap orangtua tentu ingin mempunyai anak yg pandai, cerdas, dan tidak mengalami kesulitan dalam perkembangan emosionalnya. Untuk mendapatkan itu semua, tidak hanya diperlukan gizi yg cukup, tetapi juga diperlukan stimulasi memadai sejak anak masih dalam kandungan.

Stimulasi yg paling baik, dalam arti mendapat respons dari janin adalah suara ibu dan musik klasik. Pendapat ini berdasarkan penelitian pada tahun 1980-an yg dilakukan dr Alfred Tomatis, ahli psikolog, dan pendidikan dari Perancis. Penelitian itu menunjukkan, suara ibu dan musik klasik dapat merangsang otak sehingga menimbulkan gerakan motorik tertentu pada janin dan bayi yg baru lahir. Ketukan musik juga mempunyai efek terhadap kepandaian anak dalam matematika.

Sebuah penelitian juga menunjukkan, apabila seorang Ibu yg sedang hamil bekerja di tempat bising, maka kecenderungan akan mempunyai anak yg hiperaktif.

Musik klasik dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya komponen suara atau beragam alat musik yg tergabung di dalamnya. Stimulasi musik klasik ini bisa mulai diberikan sejak janin itu berusia empat bulan. ”Pada masa ini janin sedang membentuk sel-sel otak, dan syaraf janin jadi sudah bisa memberikan respons pada stimulasi suara”

Stimulasi musik klasik sebaiknya dilakukan setiap harinya minimal setengah jam. Musik klasik ini bisa didengarkan sambil melakukan kegiatan lain. Bagi ibu hamil yg tidak begitu menyukai musik klasik dan selalu ketiduran bila mendengarnya, tidak perlu khawatir karena janin tetap bisa mendengarkan musik itu.

Yg terpenting sebenarnya bukan jenis musik apa yg didengarkan pada bayi. ”Yg paling utama adalah kondisi emosi ibu. Biar memutar musik klasik Vivaldi Four Seasons kegemaran para bayi, bayi tetap tidak bisa menikmati karena terbawa emosi ibu”

Jadi apa pun stimulasi yg diberikan pada janin tidak akan efektif jika emosi ibu tidak mendukung. Suara detak jantung ibu sangat berpengaruh pada janin. Jika ibu merasa gelisah, detak jantung ibu yg cepat akan tertangkap jelas oleh janin. Begitu juga jika ibu merasa santai, detak jantung akan normal dan janin pun juga tenang.

Musik ternyata dapat menstimulasi potensi kreativitas dan daya ingat manusia, sehingga mampu meningkatkan derajat IQ yg dimiliki manusia. Negara2 maju seperti Amerika dan Jepang, jauh hari telah mulai menerapkan musik dalam bidang pendidikan mereka guna meningkatkan sumber daya manusia yg mereka miliki.

Dr. Gordon Shaw telah mengadakan penelitian dgn anak2 sekolah SD di slums kota Los Angeles, dimana sebelum mereka mulai dgn pelajarannya, anak2 tsb disuru meditasi atau duduk dgn tenang terlebih dahulu sambil diberikan alunan musik klasik dari Mozart selama 20 s/d 30 menit. Kenyataannya setelah meditasi musik anak2 tsb bisa lebih konsentrasi terhadap pelajarannya.

Sedangkan di Berlin – Jerman, telah terbuktikan bahwa anak2 yg belajar dibawah alunan musik bisa meningkatkan nilai IQ mereka 6 s/d 10%, disamping itu kecerdasan mereka dlm matematika dan ilmu ukur pun semakin bertambah.

Dicontohkan juga, dalam suatu penelitian ternyata sebuah tumbuhan atau seekor hewan ternak membutuhkan lingkungan tertentu-termasuk rangsangan musik-untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesuburan mereka secara alami. Hal ini tentu mengandung risiko lebih kecil daripada stimulasi menggunakan zat-zat kimia produksi pabrik.

Jadi kesimpulannya apabila Anda menginginkan bayi Anda dikemudian harinya bisa tumbuh dgn sehat dan menjadi seorang jenius, mainkan dan dengarkanlah sejak janin itu usia 4 bulan musik2 klasik. Begitu juga sebelum putera/i Anda pergi sekolah ataupun sebelum mereka tidur, sebaiknya diberikan alunan musik klasik seperti Mozart Sonate, Beethoven ataupun Handel, jadi bukannya lagu2 dangdut melulu. Ini bisa meningkatkan kecerdasan maupun IQ nya mereka.

Begitu juga dgn kambing ato ayam peliharaan Anda dirumah, mereka akan tumbuh jauh lebih cepat dan lebih subur dan bertelur lebih banyak, apabila setiap harinya diberikan alunan musik ala Beethoven Symphonie 5 dikandang mereka.

Apakah pada saat ini Anda sedang menderita sakit? Daripada bayar obat ato Dr mahal2 lebih baik melakukan therapie musik, selain ini lebih efektif juga biayanya ada jauh lebih murah. Tertarik: bacalah oret2an mang Ucup esok dgn judul: “Musik untuk terapi”

musik jazz



Posts Tagged: sejarah jazz
Jazz — No Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Kemunculan Bebop

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Bahasa jazz berubah dengan sangat drastis dengan kemunculan bebop di awal hingga pertengahan era 1940-an. Segelintir musisi meliputi Dizzy Gillespie, Charlie Parker, Max Roach, Kenny Clarke, Bud Powell dan Thelonious Monk, mempelopori lahirnya bebop dengan usaha total untuk menciptakan sesuatu yang baru dan menantang. Menyadari bebop sebagai musik yang memerlukan skill instrumental yang tinggi dan pengetahuan yang canggih akan harmoni, musisi jazz cepat mendapatkan popularitas. Mereka menulis melodi yang zigzag dan memutar-mutar chord dengan kompleksitas yang meningkat. Soloists mengolah nada-nada scale yang dissonant dengan improvisasi mereka sendiri, memberikan sesuatu yang eksotis ke musik ini, bunyi yang tanpa batas. Suatu kepuasan dengan sinkopasi dihasilkan dalam aksen-aksen baru. Dan temponya bergerak semakin kencang dan kencang.

Bebop paling baik dimainkan dalam format small-group; quartets dan quintets terbukti ideal dengan alasan ekonomis dan artistik. Musik ini berkembang di lingkungan klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton lebih memilih datang untuk mendengarkan permainan solo ketimbang untuk berdansa diiringi lagu favorit mereka. Secara singkat, musisi bebop menjadikan jazz suatu bentuk seni yang tidak hanya ditujukan untuk rasa, namun juga kecerdasan intelektual.

Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah trumpeters Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis, saxophonists Dexter Gordon, Art Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams, Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist J.J. Johnson.

Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi : hard-bop, West Coast, cool-jazz dan soul jazz diantaranya. Format small-group dari bebop, yaitu satu hingga tiga horns, piano, bass dan drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz sampai hari ini.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — 1 Comment
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Big Band Swing

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Jazz berkembang menjadi suatu bentuk yang berbeda dalam big band sejak awal era 1920-an sampai akhir 1940-an. Instrumentalists, pada umumnya usia belia, memainkan bagian yang spesifik baik yang dihafal atau dibaca dari printed charts. Orkestrasi yang hati-hati, dipasangkan dengan large brass dan reed sections, menghasilkan harmoni yang kaya akan jazz dan menciptakan sebuah sensasi luar biasa yang dikenal sebagai “the big band sound”.

Big band menjadi suatu musik populer saat itu, mencapai puncaknya di pertengahan era 1930-an. Pemimpin-pemimpin band terkenal seperti Duke Ellington, Count Basie, Chick Webb, Benny Goodman, Charlie Barnet, Jimmy Lunceford dan Glenn Miller, menulis dan merekam sebuah parade virtual dari nada-nada menarik yang dimainkan tidak hanya di radio tetapi juga di arena-arena dansa di seluruh wilayah. Sebagian big band tersebut memiliki soloist yang ahli improvisasi. Hal ini menarik perhatian penonton yang menjadi histeris dalam acara yang terpublikasi dengan baik, battles-of-the-bands.

Walaupun big band datang setelah Perang Dunia II, orkestra-orkestra pimpinan Basie, Ellington, Woody Herman, Stan Kenton dan beberapa nama lainnya melakukan tur dan rekaman selama beberapa dekade setelahnya. Musik tersebut dimodernisasi sangat tinggi dalam grup-grup pimpinan Boyd Raeburn, Sun Ra, Oliver Nelson, Charles Mingus, Thad Jones-Mel Lewis dan Muhal Richard Abrams yang mengeksplorasi konsep baru dalam harmoni, instrumentasi, dan kebebasan improvisasi.

Saat ini big band tetap menjadi standard dalam pendidikan jazz. Orkestra-orkestra repertoir seperti the Lincoln Center Jazz Orchestra, the Carnegie Hall Jazz Band, the Smithsonian Jazz Masterworks Orchestra dan the Chicago Jazz Ensemble secara reguler memainkan aransemen orisinil dari komposisi big band.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — No Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Band-band Pertama

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Ada kalanya tentunya saat dinosaurus musikal (big bands) mengelilingi dunia, the Swing Era. Band-band pelopor dari Swing Era muncul ke permukaan di awal 1920-an, kredit untuk permulaan dari era big band jatuh kepada leader-arranger Fletcher Henderson, yang sangat membesarkan format musik combo menjadi ensemble yang lebih besar di tahun 1923. Dengan menambahkan seksi trumpets, trombones, saxophones dan rhythm, Henderson dan dan arranger lainnya telah menciptakan musik ayng memiliki warna, jarak, tekstur, dan power yang lebih baik. Hampir bersamaan dengan itu, Duke Ellington mulai mengembangkan grup mininya menjadi suatu ensemble besar, dan musik big band telah menemukan composer dan arranger terbaiknya. Rekaman-rekaman pertama dari band Henderson dan Ellington muncul di tahun 1931.

Banyak dari agregasi-agregasi awal memulai sebagai band teritorial, yang menjadi terkenal jika mereka terhubung ke publik lewat rekaman atau radio. Big band-nya Paul Whiteman, Jean Goldkette dan Ben Pollack mendapatkan ketenaran sesaat di awal era ini, namun musik mereka jarang meraih suatu titik akhir.

Seiring masuknya era 1930-an, band-band yang dipimpin oleh Don Redman, Luis Russell, Jimmie Lunceford, Earl Hines, Andy Kirk, Benny Carter dan Count Basie mengembangkan variasi musik yang ditawarkan oleh agregasi yang lebih besar.

Unit-unit lain yang dianggap lebih ke arah genre dance-band adalah Glen Gray, The Dorsey Brothers, Glenn Miller dan Bob Crosby.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — 1 Comment
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Menuju New York dan Chicago

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Sejarah jazz mungkin memang memiliki akar di New Orleans pada awal abad, namun musik ini benar-benar melaju di awal 1920-an, ketika trumpeter Louis Armstrong meninggalkan New Orleans untuk menciptakan suatu musik baru yang revolusioner di Chicago. Sama halnya, migrasi dari artis-artis menuju New York secara singkat setelah itu menandakan suatu shift permanen dari Selatan menuju Utara. Chicago mengambil musik New Orleans dan menjadikannya lebih hot, memanaskan temperatur tidak hanya dengan Armstrong’s Hot Five and Hot Seven bands, tapi juga dengan artis-artis lain seperti Eddie Condon dan Jimmy McPartland, yang mempunyai Austin High membantu menunjukkan jalan dalam kebangkitan sekolah-sekolah New Orleans. Yang lainnya meliputi pianist Art Hodes, drummer Barrett Deems dan clarinetist Benny Goodman.

Armstrong dan Goodman akhirnya memantapkan jalan mereka menuju New York, membantu menciptakan sebuah critical mass yang telah melayani kota itu dengan baik, menjadikan New York ibukota jazz dunia. Dan meskipun Chicago telah menjadi pusat rekaman, New York tumbuh menjadi pusat yang sesungguhnya, tidak hanya untuk rekaman saja, tapi juga tempat untuk tampil, misalnya di klab-klab legendaris seperti Minton’s Club, the Cotton Club dan the Village Vanguard, serta banyak arena-arena big show seperti Carnegie Hall. Bebop dilahirkan di kota New York, diciptakan dan diusung oleh bintang-bintang seperti Charlie Parker, Dizzy Gillespie dan Thelonious Monk.

Selama er 1960-an, runtutan kesempatan tampil diizinkan bahkan untuk musik yang lebih kreatif di permukaan kedua kota tersebut. Di Chicago, kemunculan Association for the Advancement of Creative Musicians (AACM) dan suatu varietas dari loft-type venues melindung satu gaya yang baru, in-your-face avant garde, diusung oleh musisi-musisi seperti saxophonist Fred Anderson. Sedangkan di New York, loft scene didefinisikan oleh semua tipe musisi yang berbeda, khususnya dalam era 1970-an dan 1980-an, menawarkan pemain-pemain seperti saxophonist Sam Rivers, musisi-musisi the World Saxophone Quartet dan the Vanguard Orchestra.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — No Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Rekaman Jazz Pertama

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Walaupun “Livery Stable Blues” dari ODJB (suatu gebrakan oleh quintet kulit putih di tahun 1917) dikreditkan sebagai rekaman jazz pertama, musisi kulit hitam New Orleans juga telah bermain lebih dulu dan lebih orisinil, jazz murni yang tidak terdokumentasi, pada umumnya karena tidak adanya fasilitas rekaman di kota Crescent. Pemain cornet brilian New Orleans, Buddy Bolden, tidak pernah melakukan rekaman dan musik Memphis ala W.C. Handy dipublikasikan dan ditampilkan sebelum publik mengenal jazz dan rekaman ODJB. Pemain cornet Freddie Keppard dan Original Creoles harusnya melakukan rekaman 7 bulan sebelum ODJB, namun dilaporkan mereka menolak undangan tersebut karena takut rekaman akan membuat musik mereka mudah di-copy.

Musisi kulit hitam pertama yang dikreditkan melakukan rekaman jazz adalah trombonis Kid Ory. Ory harus berpindah dari New Orleans ke California demi mengejar kesempatan bermusik. Di tahun 1922, ia melakukan rekaman yang tidak tersirkulasi luas, kemudian disusul di tahun 1923 oleh cornetist King Oliver, soprano saxophonist/clarinetist Sidney Bechet, pianist Jelly Roll Morton dan singer Bessie Smith. Rekaman Oliver pertama melibatkan Louis Armstrong sebagai second cornet. Layaknya band-band New Orleans yang telah terkenal, Oliver pergi ke Chicago untuk rekaman dan mendapat popularitas.

Armstrong, yang diakui sebagai narasumber jazz, melakukan rekaman dengan Clarence Williams, Fletcher Henderson, Bessie Smith dan musisi-musisi lain sebelum membuat debut pertamanya di akhir 1925.

Jazz, lebih kurang mencapai popularitas besar di tahun 1924 dengan rekaman-rekaman awal dari Paul Whiteman.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — No Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : New Orleans Jazz

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman telah berkembang.

Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — No Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Dixieland dan Ragtime

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band ———. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime.

Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland.

Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar 1910-an.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — 6 Comments
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Asal Mula Jazz

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Nenek moyang dari musik jazz, yaitu urban musik, berasal dari daerah pedesaan di selatan layaknya jalanan di kota-kota Amerika. Hal ini merupakan hasil dari dua tradisi musikal yang nyata, yaitu Afrika Barat dan Eropa. Afrika Barat memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan bumbu-bumbu Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal menyinggung harmoni dan melodi.

Gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru. Musik Gospel dari gereja melumer dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai “blues” , menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen.

Marching Bands, yang dimainkan tidak hanya oleh orang-orang kulit putih tapi juga orang kulit hitam, memperkenalkan instrumen-instrumen yang sebaliknya telah menjaga suatu ekspresi dari tradisi musik klasik. Drum dan alat musik petik berkombinasi dengan terompet, trombon, tuba, dan saxophone. Musik dari Afrika Barat dan musik yang diciptakan oleh para budak diterjemahkan dengan metode berbeda oleh pengaruh Karibia dan alunan Latin. Dan apa yang akhirnya menjadi lagu populer adalah disertai unsur Gospel, Blues, dan Field Hollers (teriakan peladang), menambah suatu tekstur yang kaya terhadap musik yang dunia tidak pernah mendengarnya sebelumnya. Dunia musik Amerika, menjadi matang dengan transformasi tersebut yang akan menjadi musik jazz. Pada akhirnya, ragtime memasuki pergerakan ini mendekati akhir abad 19, dan sisanya, layaknya mereka katakan, telah menjadi sejarah.

My Opinion :

Sangat menarik mempelajari jenis musik ini. Musik jazz berangkat dari kaum buruh dan kini dianggap sebagai musik kaum elit. Sungguh suatu anggapan keliru. Namun, sampai sekarang definisi akan “jazz” ini masih terus diperdebatkan, termasuk di Indonesia.

-tulisan ini dibuat bukan karena merasa lebih tahu, namun karena tidak tahu apa-apa, dan ingin menjadi lebih tahu-
Jazz — 1 Comment
15
Nov 08
Sejarah Jazz : Mengenal Jazz

Berikut ini adalah artikel yang saya tulis dalam rangka mempelajari musik Jazz dan World Music. Dikutip dari berbagai sumber, semoga bermanfaat bagi anda semua.

Jazz bukanlah suatu properti yang hanya dimiliki oleh segelintir orang elit yang memiliki pengetahuan luas akan sejarah musik, artis, nuansa, dan intriknya. Sejak jazz menjadi suatu bentuk seni yang tinggi dan memiliki nilai sejarah yang kaya, adalah sangat penting untuk mengandaskan tradisi ini dengan tujuan untuk mengerti secara penuh dan menghargai apa yang terjadi dalam suatu CD atau pentas jazz tersebut.

Namun ketika kita melewati rintangan pertama dalam ilmu jazz, ganjaran yang bisa diberikan oleh musik ini adalah hampir tak terhingga.

Seratus tahun terakhir ini telah dilabel sebagai “Jazz Century”, dan selama jangka waktu tersebut, periode-periode musikal yang nyata bermunculan. Dengan pengenalan dasar jazz, diharapkan kita dapat mengerti dimana dan bagaimana bentuk orisinil dari setiap pergerakan tertentu, bagaimana suara musik yang dihasilkan (ex : apa beda Fusion dan Bebop), dan musisi kunici yang terlibat dalam setiap pergerakan musik jazz tersebut.

Satu hal lagi yang perlu diingat, pengenalan dalam Jazz adalah suatu progres. Setiap generasi baru datang, datang pula feel dan musik yang baru dalam musik ini. Dan seiiring kita melanjutkan progres dari tradisi ini, dasar dari jazz tersebut akan terus berkembang.

Once you get bitten by the jazz bug, there’s no turning back. Enjoy your explorations!